Andi FS, Staf Khusus Bidang Hukum WHN
WHN Meminta Pemerintah Fokus pada Pendidikan Nasional Tanpa Harus Repot Implementasikan Tapera
- By Admin --
- Wednesday, 12 Jun, 2024
KOPERZONE - Masa berakhirnya jabatan Presiden Jokowi selesai pada Oktober 2024 nanti, namun diakhir kekuasaannya dianggap masih ingin menambah beban rakyat. Salah satunya, dengan rencana penerapan pemotongan gaji pekerja melalui Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Rencana tersebut tertuang melalui PP No 21 Tahun 2024 Tentang Perubahan atas PP No. 25 Tahun 2020 yang diteken oleh Presiden Jokowi pada 20 Mei 2024, Tentang Penyelenggaraan Tapera.
Kebijakan tersebut mendapatkan reaksi dari kalangan masyarakat, salah satunya dari organisasi Wawasan Hukum Nusantara (WHN), yang menilai kebijakan itu secara tidak langsung memaksa rakyat untuk menabung.
Andi FS, Staf Khusus bidang hukum WHN (Wawasan Hukum Nusantara) menyarankan agar pemerintah untuk membatalkan kebijakan yang dianggap tidak memihak kepada rakyat saat ini .
"Itu telah melanggar hak masyarakat. Sebenarnya menabung itu kan pilihan, setiap orang punya hak untuk tidak ikut Tapera," ucap Andi FS saat ditemui di wilayah Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2024).
Implementasi Tapera sendiri ditunda hingga tahun 2027 oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Namun, menurut Andi menunda saja tidak cukup, dia meminta kebijakan Tapera harus dikaji ulang.
"Seharusnya pemerintah mempertimbangkan ulang atau membatalkan penerapan Tapera karena tidak konstitusional untuk kemaslahatan rakyat Indonesia," tegasnya.
Andi menjelaskan, bahwa program Tapera sebenarnya sudah ada sejak zaman Presiden Soeharto yang diatur dalam Keppres No. 14 Tahun 1993 tentang Perumahan Pegawai Negeri Sipil.
Maka, untuk itu dia meminta kepada pemerintah untuk fokus memperbaiki kualitas pendidikan nasional, dibanding harus repot-repot membuat kebijakan yang nyatanya malah membuat kondisi saat ini kurang tepat yang di alami masyarakat Indonesia.
"Sebaiknya pemerintah fokus kepada pendidikan nasional yang harus lebih baik lagi kedepannya. Seperti yang dilakukan WHN saat ini fokus dalam pendidikan dengan memberikan beasiswa masuk perguruan tinggi kepada anak-anak Indonesia yang kurang mampu. Tujuannya untuk mencerdaskan anak bangsa seluruh Indonesia," pungkas Andi FS. (F01) ***