KOPERZONE - Pembangunan yang merata di seluruh Indonesia terus digenjot pemerintah, baik dari tingkat pusat, daerah, maupun kota atau kabupaten. Hal itu juga yang dilakukan oleh Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku.
Bupati Kabupaten Buru Selatan, Safitri Malik Soulissa mengakui terkait pembangunan yang ada di daerahnya semua butuh proses dan tidak bisa dilakukan hanya secara instan.
"Semua butuh proses tidak ada yang instan, sehingga harus sabar menghadapi dinamika yang terjadi," ucap Safitri Malik Soulissa kepada wartawan usai menghadiri "Seven Media Asia Awards" di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (15/9/2023).
Wanita yang mendapat penghargaan untuk kedua kalinya dari Seven Media Asia itu melanjutkan, saat ini yang benar-benar dibutuhkan di Kabupaten Buru Selatan adalah infrastruktur dasar. Namun, perlu kesabaran untuk merealisasikan hal tersebut. Karena, menurut Safitri masih banyak hal yang lebih penting yang dibutuhkan masyarakat di daerahnya.
"Infrastruktur dasar itu yang utama. Namun saat ini kita di Buru Selatan masih fokus terkait penanganan stunting," tegas Safitri.
"Belum lagi sekarang yang dibicarakan juga mengenai Indonesia emas dan bagaimana kita menjadi negara maju. Tetapi, hal yang mendasar saya harus banyak turun untuk melihat apa yang dibutuhkan masyarakat. Untuk merealisasikan itu semua tinggal bagaimana membangun komunikasi yang baik saja antara pusat dan daerah," imbuhnya.
Mengenai realisasi pembangunan infrastruktur tadi, menurut Safitri itu adalah dinamika yang biasa. "Selama ini walaupun kita jalan tertatih-tatih, tapi itu dinamika yang biasa. Untuk realisasi, kebutuhan itu tidak terpuaskan sekarang itu hal yang biasa juga," terangnya.
Saat disinggung mengenai kesiapannya untuk maju pada Pemilihan Gubernur Maluku pada Pilkada serentak 2024 mendatang, Safitri belum bisa berkomentar jauh. Dia ingin melihat apakah masyarakat di lapangan membutuhkannya atau tidak.
"Sebagai politisi kita bisa masuk kemana saja. Seperti apa yang dilakukan oleh Pj. Gubernur Papua Tengah (Ribka Haluk) tadi itu menjadi motivasi besar untuk saya. Beliau sebagai Gubernur perempuan pertama di Papua. Saya rasa dinamika yang terjadi sekarang, tawaran politik itu hal yang biasa. Kita siap atau tidak lihat di lapangan seperti apa. Bukan hanya sekedar siap, kita juga harus menjadi politisi yang cerdas," pungkasnya. (F01) ***